Wednesday, February 11, 2015

Semarang di Jaman Rafles


 Kantor Residen

Tidak lama setelah Inggris berhasil merebut daerah jajahan Perancis di Indonesia, mereka segera menyusun tata pemerintahan di daerah Semarang. Kota ini pada masa penjajahan kompeni Belanda pernah menjadi suatu kawasan yang sangat penting,   sebagai Ibukota propinsi pantai utara dan timur pulau Jawa.
 
Mereka segera mendirikan tempat-tempat kediaman di Candi Lama. Menurut sumber-sumber sejarah Belanda, pada waktu itu tak ada bangsa lain yang bertempat tinggal di daerah tersebut kecuali bangsa Inggris!

Sebagai kantor-kantor pemerintahan mereka, orang-orang Inggris itu tetap mengguna kan bangunan-bangunan bekas kantor pemerintahan Belanda yang terletak di Semarang Bawah, yakni di seberang timur dari Jembatan Mberok, yang pada masa penjajahan kompeni Belanda merupakan suatu kawasan yg disebut "kota Semarang". Untuk menuju ke kantor-kantor itu, mereka harus mengadakan perjalanan yang cukup jauh, pada waktu itu makan waktu kira-kira dua jam (Ruckert. Semarang Oud En Nieuw. Indie 1914).

Pada waktu itu di Semarang di tempatkan seorang residen. Sebagai tempat kedudukannya, residen Inggris pada waktu itu menempati sebuah bangunan besar yang terletak di akhir Jalan Bojong, yang sekarang masih dapat kita saksikan di pergunakan sebagai rumah dinas gubernur atau sebelumnya sebagai tempat kantor Akademi Pemerintahan Dalam Negeri.

Bangunan itu sendiri tidak didirikan oleh orang Inggris Pendiri bangunan tersebut sebenarnya ialah Nicolaas Hartingh yang pernah menjabat sebagai gubernur pantai Utara dan Timur pulau Jawa di Semarang antara tahun 1754 - 1761 (Stein, metz. C. Cultureele Gegevens Uit Familipapieren. Van Trouwen En Sterven Onder De Compagnie. Dalam Bloemlezjng Uit Cultureel Indie. 1948).
 
Sebelum digunakan sebagai tempat kedudukan residen Inggeris, gedung besar itu sebenarnya merupakan tempat kedudukan resmi dari gubernur pantai utara dan timur pulau Jawa. Hal itu berlangsung sedari awal abad ke 19 (Plas. A. PL Van 't oude Semarang en ent verjongde Semarang I. Historische-Ethnographischp schets. 1910). Sebelumnya, gubernur pantai utara dan timur pulau Jawa menempatj sebuah gedung besar bertingkat yang terletak di seberang barat jembatan Mberok, tidak jauh dari Kantor Pos Besar Semarang sekarang ini yg pada waktu itu diberi nama perhiasan yang sangat bagus, yakni "de Vrijheid" alias "Gedung Mcrdeka."
 
Adapun gedung besar yang digunakan sebagai tempat kedudukan gubernur pantai utara dan timur pulau Jawa itu sendiri kemudian diberi  nama "de Vredestein" yang secara bebas  barangkali dapat diterjemahkan "Istana Perdamaian", suatu nama yg tidak kurang indah dan   merdunya dari nama istana gubernur yang lama,
 
Pada masa penjajahan Inggris gedung itu pernah dikunjungi oleh gubernur jenderal  Raffles dan isterinya yg pertama Olivia Mariana. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1813. Sebagai penghormatan hari ulang tahun raja Inggris, di gedung tsb kemudian   diadakan pesta rakyat disertai dansa-dansi. Kecuali para tamu, dalam kesempatan itu Raffles dan isterinya Juga telah ikut meramaikan suasana dengan berdansa bersama. (Semarang Als Industrieel, Commercieel En Cultureel Centrum, 1941).
 
Pada kesempatan tersebut "Vredestein" dihiasi dengan berbagai macam pajangan yang luar biasa indahnya. Sumber sejarah lama Belanda misalnya mem berikan pada kita bahwa da lam kesempatan tersebut "Vredestein" telah dihiasi dengan sejumlah tidak kurang dari 620.000 buah lampion. Suatu jumlah yang tidak tanggung-tanggung dan merupakan suatu rekor yang belum pernah terpecahkan dalam dunia pesta pora di ncgara kita hingga dewasa ini.

No comments:

Post a Comment