Tuesday, February 10, 2015

Sunan Kuning

Sampai di sini mungkin banyak diantara para pembaca bertanya, lalu apa hubungannya antara Sunan Kuning dengan ''Daerah Lampu Merah” yang terletak di hampir batas kota Semarang sebelah barat itu. Dengan lain perkataan mengapa daerah tersebut. sampai diberi nama Sunan Kuning?

Sesuai dengan papan nama yang terpancang di depan pintu masuk daerah tsb daerah itu resminya sebenarnya bernama Sri Kuncoro. Nama Sunan Kuning itu diberikan berdasarkan nama tempat keramat yang terletak tidak begitu jauh dari daerah itu.
 

Tempat keramat itu berada di atas sebuah bukit kecil, terletak beberapa puluh meter  dari jalan raya Semarang – Pekalongan. Berujud enam buah petilasan, berada dalam  dua cungkup besar yang masing-masing berisi tiga petilasan. Cungkup yang pertama berisi, petilasan-petilasan dari Kyai Sekabat, Kyai Jimat dan Kyai Mojopahit. Namun siapa  sebenarnya kyai-kyai ini tidak diketahui. Cungkup yang kedua mencangkup petilasan-petilasan dari Sunan Kuning, Kanjeng Sunan Kali dan Kanjeng Sunan Ambarawa.

Disebutnya nama Sunan Kuning dan Sunan Kali ini sangat menarik perhatian kita. Apakah sebabnya Sunan Kuning sampai meninggalkan petilasan di daerah ini? Dan lebih dari itu, siapakah sebenarnya Sunan Kuning itu? Apakah tokoh ini identik dengan Sunan Kuning dari Kartasura?

Tentang petilasan Sunan Kuning ini ada pendapat bahwa Sunan Kuning yang meninggalkan petilasan di bukit kecil tersebut sebenarnya adalah seorang Tionghoa . Nama aslinya adalah Sun Kun Ing dan dari nama Sun Kun Ing inilah kemudian lahir nama Sunan Kuning.

Tidak bisa disangka lagit bangunan2 yang sekarang ini terdapat di kompleks petilasan  Sunan Kuning memang merupakan bangunan pemujaan Tionghoa. Pintu gerbang masuknya saja misalnya, Jelas serupa benar bentuknya dengan pintu gerbang sebuah klenteng. Bangunan tersebut  memang dibangun oleh orang Tionghoa, kemungkinan besar oleh mereka yg telah berhasil mendapat "berkah keramat" dari tempat tersebut. Hal itu dapat kita ketahui diantaranya dari inskripsi yg terpancang. di depan cungkup petilasan Sunan Kuning yang berbunyi :

Diperbaekin oleh
Liem Som Geng Merk Soen Sie Smg,
DD 24 2 1937
"14 - 1 – 3488”
“12 – 12 - 1867.
Rombak Djam 7 pagi
Pasang Djam 1 siang
BoeaIan Besar
Rebo Kliwon.

Namun dari kenyataan ini tidak dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan demikian , otomatis yang dinamakan Sunan Kuning itu sebenarnya adalah orang Tionghoa. Juga sekalipun di depan petilasan tersebut ada area Tionghoanya. Kesimpulan, semacam itu jelas merupakan kesimpulan yang salah.

Sementara belum berhasil mendapatkan data yang pasti ada suatu dugaan yang pernah diajukan oleh sementara kalangan bahwa petilasan Sunan Kuning di dekat kerkop Kalibanteng itu sebenarnya ada hubungannnya dengan Sunan Kuning dari Kartasura. Dan hubungan itu mungkin bersifat langsung dan mungkin juga bersifat tidak langsung.
 

Langsung dalam arti bahwa petilasan ini memang ada kaitannya dengan Sunan Kuning sendiri, dan tidak langsung petilasan itu cuma ada kaitannya dengan para pengikut Sunan Kuning saja pada waktu meletusnya pemberontakan melawan Sunan Paku Buwono II dan kompeni Belanda,

Berkaitan dengan pendapat ini ada suatu dugaan yang mengatakan bahwa tempat petilasan Sunan Kuning tsb, sebelum abad ke-18 sudah merupakan suatu tempat petilasan yang dikeramatkan .Dugaan semacam itu setidak nya dapat disimpulkan dari adanya petilasan Kanjeng Sunan Kali di tempat tersebut. Berdasarkan dugaan ini bukan mustahil, baik pada masa pemberontakan melawan Sunan Paku Buwono II dan kompeni Belanda maupun pada masa sebelumnya, Sunan Kuning memang pernah menyepi di tempat tersebut, seperti halnya Pangeran Puger alias Sunan Paku Buwono I pernah menyepi di Bergota dan meninggalkan petilasannya di tempat itu. Atau setidaknya bahwa pada masa pemberontakan melawan Sunan Paku Buwono II dan kompeni Belanda, para penglkut Sunan Kuning pernah berada di tempat itu. baik dalam rangka menyepi maupun dalam rangka strategi perjuangan mereka.

Sampai di mana jauh dugaan semacam itu bisa diterima, sudah barang tentu-merupakan suatu pertanyaan yang tidak mudah dapat dijawab. Soal petilasan Sunan Kuning di sebelah barat kota Semarang hingga sekarang memang masih tetap merupakan teka-teki.


                                        Makam Sunan Kuning

No comments:

Post a Comment